Loading...
Seorang pria berinisial HA (63) yang merupakan waraga Kecamatan Sambutan di Samarinda, Kalimantan Timur, tega mencabuli cucunya sendiri.
Dikutip dari Kompas.com, insiden tersebut terjadi sejak 2017 silam dan baru terungkap ke publik setelah ibu korban melaporkan ke Polresta Samarinda, Senin (19/8/2019).
Kanit PPA Polresta Samarinda Iptu Rihard Nixon jelaskan, korban dicabuli sejak usia 13 tahun atau kelas 6 SD.
Berawal darI korban yang tinggal dengan kakek dan neneknya.
Saat itu sang nenek masih hidup, korban dan neneknya tidur bersama.
Kakek tidur di kamar berbeda.
“Dulu korban sudah pernah melapor tapi nenek bilang nanti kita pukul dia (kakek). Kemudian nenek meninggal dan korban tidur di kamar tempat neneknya,” cerita Rihard, Selasa (10/9/2019) di Kantor Polresta Samarinda dikutip Kompas.com.
Lalu kemudian setelah sang nenek meninggal korban tidur dengan tante dan adiknya.
Namun suatu ketika sang kakek sempat masuk kamar korban dan mencolek-colek korban namun kepergok tante korban.
Aksi kakek berlanjut, suatu pagi tante korban kembali mendapati aksi sang kakek sedang meremas tubuh korban di ruang tengah saat korban nonton televisi.
Tante yang mulai curiga dan menceritakan kejadian ini ke ibu korban.
Namun, awalnya ibu korban tak percaya kakek senekat itu.
Kemudian sang ibu menyanyakan pada sang anak dan korban akhirnya mengatakan yang sebeneranya.
Puncaknya pada (12/9/2019) saat korban dibohongi sang kakek ke sekolah.
Padahal hari itu adalah hari libur.
Korban kemudian malah dibawa ke rumah pelaku dan dicabuli kembali.
Sang ibu yang curiga kemudian bertemu psikolog dan melaporkan pelaku ke polisi.
Dari hasil visum membuktikan korban telah dicabuli sang kakek berkali-kali.
Dikutip dari Kompas.com, insiden tersebut terjadi sejak 2017 silam dan baru terungkap ke publik setelah ibu korban melaporkan ke Polresta Samarinda, Senin (19/8/2019).
Kanit PPA Polresta Samarinda Iptu Rihard Nixon jelaskan, korban dicabuli sejak usia 13 tahun atau kelas 6 SD.
Berawal darI korban yang tinggal dengan kakek dan neneknya.
Saat itu sang nenek masih hidup, korban dan neneknya tidur bersama.
Kakek tidur di kamar berbeda.
“Dulu korban sudah pernah melapor tapi nenek bilang nanti kita pukul dia (kakek). Kemudian nenek meninggal dan korban tidur di kamar tempat neneknya,” cerita Rihard, Selasa (10/9/2019) di Kantor Polresta Samarinda dikutip Kompas.com.
Lalu kemudian setelah sang nenek meninggal korban tidur dengan tante dan adiknya.
Namun suatu ketika sang kakek sempat masuk kamar korban dan mencolek-colek korban namun kepergok tante korban.
Aksi kakek berlanjut, suatu pagi tante korban kembali mendapati aksi sang kakek sedang meremas tubuh korban di ruang tengah saat korban nonton televisi.
Tante yang mulai curiga dan menceritakan kejadian ini ke ibu korban.
Namun, awalnya ibu korban tak percaya kakek senekat itu.
Kemudian sang ibu menyanyakan pada sang anak dan korban akhirnya mengatakan yang sebeneranya.
Puncaknya pada (12/9/2019) saat korban dibohongi sang kakek ke sekolah.
Padahal hari itu adalah hari libur.
Korban kemudian malah dibawa ke rumah pelaku dan dicabuli kembali.
Sang ibu yang curiga kemudian bertemu psikolog dan melaporkan pelaku ke polisi.
Dari hasil visum membuktikan korban telah dicabuli sang kakek berkali-kali.
Loading...